Senin, 07 Januari 2013

on
(Mah Puntikm, maeh leang ke )
 
Semakin bohong anda, maka makin sukses seorang politikus, kata seoarang teman. Memberikan pepesan kosong yang sesungguhnya adalah perbuatan keji, belakangan ini menjadi salah satu bagian yang “wajib” dalam atraksi politik. Dalam sebuah folklore bangsa sasak. Di kisahkan. Bahwa jaman dahulu kulu di sebuah Desa Antah berantah, tuntel (kodok, Sasak) berteman dengan Godek (monyet). Satu sama lain punya dunia yang berbeda, namun punya dunia yang sama. Tuntel bisa hidup  di  air tentu juga mahir dengan segala aktivitas yang di perlukan serta cocok untuk hidup di dalamnya, sementara monyet punay dunia di atas pohon. Dan dunia  mereka yang sama adalah, mereka bisa hidup berdampingan di dataran tanah. Suatu  hari , datanglah baniir besar. Monyet sangat  khawatir akan hal ini, cepat kamu ikut saya naik ke atas pohon asam ini kata Godek, banjir akan segera menyapu dan menenggelamkanmu nanti, ujar Godek (monyet). Namun, tuntel balik mengingatkan temannya supaya tidak khawatir ; kamu jangan lupa, bahwa aku adalah hewan air. Semakin banyak air, aku akan semakin senang  katanya.  

Dan betul saja. Air bah yang datang membawa berkah tersendiri buat tuntel. Ia menemukan batang pisang yang terhanyut air. “Hai Godek ini ada batang pisang, kita bisa menanamnya sekarang, sonya sehingga nanti kita bisa makan buah pisang”, seru tuntel dari  pinggir sungai sambil berusaha menggapai batang pisang. Singkat cerita mereka bersepakat ; batang pisang di potong dua bagian, bagian bawah yang menjadi milik Tuntel sementara bagian atas di ambil monyet. Monyet memilih bagian atas, karena masih ada  sisa daun dan pelepah yang melekat , pasti ini akan lebih cepat tumbuh dan berbuah fikir si godek.

Tiye-tiye ek lokeng. Komunikasi  dan Kebijakan Peculuk (menawarkan pepesan kosong) menjadi hal yang lumrah belakangan ini. Memberi pepesan kosng juga adalah penipuan. Setelah pohon pisang berbuah, tuntel tidak bisa memanjatnya, dan jagonya adalah godek. Di buatlah akad, bahwa Godek akan memanjatkan pisang itu untuk tuntel dan sebagai jaminannnya, tuntel akan memegang leang (kain panjang) milik godek, sementara godek naik.

Popular Posts

ADBMI Lombok Timur. Diberdayakan oleh Blogger.