Sudah Menjadi Rahasia umum bahwa keberadaan pemerintah memang sangat dinantikan oleh warga, terutama dalam menyelesaikan persoalan yang ada disekitarnya. Begitupun juga dengan kondisi yang ada di Desa Sukadana dan Jenggik Utara. Berasal dari desa yang terpencil dengan daerah penyumbang utama BMI Kabupaten Lombok Timur, wajar jika Warga meminta penanganan serius terhadap persoalan mereka, termasuk juga Lembaga Sosial Desa Perdana Peduli. Salah satu opsi untuk menuntaskan dahaga warga adalah LSD Perdana Peduli terus mengonsolidasikan diri bersama struktur desa terkecil (Kadus dan RT) kemudian bersinergi dengan pemerintah desa dalam mensharingkan persoalan-persoalan yang muncul dan laten seputar BMI. Seperti persoalan pengelolaan remittance, kasus TKI pra, penempatan dan purna penempatan. Tidak lupa juga menyelesaikan kasus yang terkini seperti yang dialami oleh Kardiman dan Kadir. Karena persoalan ini harus segera diselesaikan, maka opsi untuk menghadirkan pemerintah tingkat provinsi menjadi keharusan dan skaligus sebagai ajang peyakinan terhadap warga bahwa LSD ini benar-benar diperhitungkan dan menjadi lembaga mitra mereka ketika menemui kendala atas persoalan yang dihadapi.
Dibingkai dengan gelaran adat, aksesoris seperti tetaring dan duduk Bersila disertai dengan tatakan jajan menjadi suguhan khas pembuktian diri LSD di dekat BP3TKI yang sedang memberikan warga penyuluhan mengenai migrasi aman. “perlindungan keluarga BMI, menjadi amanah yang harus dilaksanakan bersama, karena sudah jelas tertera pada pasal 77 ayat 1 mengenai perlindungan BMI, coba lihat UU. No. 39 Tahun 2004, Pungkas M. Shaleh BP3TKI dalam sela-sela penyuluhannya. Dari sana warga melihat bahwa hamper tidak ada toleransi terhadap pelaku dan perbuatan menyimpang terutama pada buruh migrant dan keluarganya. Dari penyuluhan itu, terasa betul bahwa warga sudah mulai memahami dan menemukan pintu yang selama ini menurut mereka sangat tertutup. Dibukanya ruang berkomunikasi dengan BP3TKI begitu memuaskan warga, pertanyaan bertubi-tubi mengenai komitmen pemerintah, tata cara bermigrasi aman terutama pada TKW serta teknik-teknik untuk keluar dari praktik trafficking habis sudah ditumpah dengan balasan jawaban yang elegan oleh pemerintah provinsi tersebut.
Warga semakin yakin dengan dirinya, bahwa kini sekelilingnya telah ada pagar tebal yang memisahkan mereka dengan tindak penipuan, konselor siaga yang tetap mendampingi mereka ketika mengalami masalah serta psikiater yang menon aktifkan anti body yang dimiliki oleh para calo dan tekong yang selalu bergentayangan di warga. Begitu juga LSD, program yang mereka lakukan dengan segala dampak positifnya mulai memunculkan semangat baru dan sinergitas dengan pemerintah desa semakin erat. Nampaknya senyum pak Shaleh cukup bermakna untuk meluluhlantahkan segala macam keraguan desa. “Kami semakin optimis dengan gerakan pemberdayaan yang sedang berjalan, dengan menggunakan pendekatan cultural seperti sangkep kampong dan acara-acara lainnya kami yakin persoalan yang ada di desa sukadana terutama menyangkut TKI dan TKW akan bisa diselesaikan. Dan ini baik untuk kepentingan bersama, Tukas L. Merry Andalas mengakhiri rasa leganya pada sela-sela berakhirnya sesi sangkep Kampung. Baravo LSD PErdana Peduli.
Dibingkai dengan gelaran adat, aksesoris seperti tetaring dan duduk Bersila disertai dengan tatakan jajan menjadi suguhan khas pembuktian diri LSD di dekat BP3TKI yang sedang memberikan warga penyuluhan mengenai migrasi aman. “perlindungan keluarga BMI, menjadi amanah yang harus dilaksanakan bersama, karena sudah jelas tertera pada pasal 77 ayat 1 mengenai perlindungan BMI, coba lihat UU. No. 39 Tahun 2004, Pungkas M. Shaleh BP3TKI dalam sela-sela penyuluhannya. Dari sana warga melihat bahwa hamper tidak ada toleransi terhadap pelaku dan perbuatan menyimpang terutama pada buruh migrant dan keluarganya. Dari penyuluhan itu, terasa betul bahwa warga sudah mulai memahami dan menemukan pintu yang selama ini menurut mereka sangat tertutup. Dibukanya ruang berkomunikasi dengan BP3TKI begitu memuaskan warga, pertanyaan bertubi-tubi mengenai komitmen pemerintah, tata cara bermigrasi aman terutama pada TKW serta teknik-teknik untuk keluar dari praktik trafficking habis sudah ditumpah dengan balasan jawaban yang elegan oleh pemerintah provinsi tersebut.
Warga semakin yakin dengan dirinya, bahwa kini sekelilingnya telah ada pagar tebal yang memisahkan mereka dengan tindak penipuan, konselor siaga yang tetap mendampingi mereka ketika mengalami masalah serta psikiater yang menon aktifkan anti body yang dimiliki oleh para calo dan tekong yang selalu bergentayangan di warga. Begitu juga LSD, program yang mereka lakukan dengan segala dampak positifnya mulai memunculkan semangat baru dan sinergitas dengan pemerintah desa semakin erat. Nampaknya senyum pak Shaleh cukup bermakna untuk meluluhlantahkan segala macam keraguan desa. “Kami semakin optimis dengan gerakan pemberdayaan yang sedang berjalan, dengan menggunakan pendekatan cultural seperti sangkep kampong dan acara-acara lainnya kami yakin persoalan yang ada di desa sukadana terutama menyangkut TKI dan TKW akan bisa diselesaikan. Dan ini baik untuk kepentingan bersama, Tukas L. Merry Andalas mengakhiri rasa leganya pada sela-sela berakhirnya sesi sangkep Kampung. Baravo LSD PErdana Peduli.