Desa Suralaga memiliki penduduk sebanyak 13.826 jiwa dari 6.532 jiwa laki-laki dan 7.294 jiwa perempuan semuanya beragama islam, Jumlah BMI di Suralaga adalah 1.278 (807 Pria, 571 Perempuan) dengan potensi remitan 14 Milyar lebih pada tahun 2009 lalu. namun potensi tersebut hanya di tulis diatas kertas putih sebagai hasil dari penelitian beberapa orang yang berkecimpung di dunia" meneliti sumber makanan pemerintah", sekali lagi hanya pemerintah, bukan rakyat. sebagai gambaran, jika saja satu orang buruuh Migran memiliki 4 orang rata-rata anggota keluarga yang ditanggung, maka artinya 1/3 dari penduduk desa ini bergantung pada proses BMI. belum lagi kalau menghitung mulut yang menganga lainnya dari mereka yang terlibat Rekrutmen di 333 PPTKIS yang ada di NTB saat ini (jika setiap PPTKIS melibatkan 100 orang PL). Bertolak dari hal tersebut, maka ADBMI memandang perlu untuk membentuk suatu lembaga yang berkonsentrasi di bidang buruh migran. Maka, pada tahun 2009, ADBMI menginisiasi terbentuknya LSD.
LSD di desa Suralaga dibentuk pertama kali di tahun 2009. Diinisiasi oleh ADBMI dengan nama lembaga KPBM (Kelompok Pemerhati Buruh Migran) dan diketuai oleh Turmawazi. Turmawazi yang lahir pada 15 Juni 1986 adalah sosok pemuda yang aktif dalam berbagai organisasi, salah satunya adalah Gerakan Pramuka. Berbekal berbagai pengalaman dalam bidang ke-pramukaan, pada tahun 2011 Turmawazi bersama beberapa teman pramukanya kemudian membentuk suatu kelompok pramuka di desa Suralaga denga nama PENGKURA (Persatuan Anggota Pramuka Suralaga) yang masih aktif bahkan berkembang hingga saat ini dengan kepengurusan baru yang melibatkan banyak siswa sekolah di desa Suralaga. Hal inilah yang membuat ADBMI tertarik untuk merekrut Turmawazi sebagai salah salah satu aktivis LSD khususnya sebagai ketua, karena Turmawazi dianggap mampu mengorganisir banyak orang. Namun sayangnya, KPBM yang dibentuk saat itu tidak bisa kita jumpai lagi sekarang, karena hampir semua pengurusnya berpencar entah kemana tanpa kabar seiring dengan habisnya masa program antara KPBM dengan ADBMI. Hal tersebut di akibatkan karena pengurus yang masih sibuk dengan kegiatan kampus masing-masing dan kegiatan selaku santri yang rata-rata rangkap kuliah antara ma`had dan perguruan tinggi, sehingga tidak banyak waktu yang bisa diluangkan untuk kegiatan LSD.
Untuk membuka kembali harapan terhadap berkembangnya potensi di Suralaga, tahun 2012 lalu, ADBMI kembali ingin menghidupkan KPBM di Suralaga untuk menjadi lembaga yang lebih solid dalam memperjuangkan hak warga Suralaga khususnya yang menjadi buruh migran ke luar negeri dengan merevitalisasi (menguatkan kembali) KPBM dengan format baru dengan nama LSD (Lembaga Sosial Desa). LSD Suralaga terbentuk kembali pada tahun 2012 dengan nama LSD Lombo’ Buak Suralaga. Adapun arti dibalik nama Lombo’ Buak yaitu harapan anggota LSD agar LSD berjalan Lombo’ (lurus) /benar serta membuahkan (buak) /menghasilkan sesuatu yang benar juga. Proses ini dimulai dengan perekrutan anggota LSD dengan metode yang baru dan relevan dengan kondisi desa Suralaga sendiri. Perekrutan calon anggota pun tidak lepas dari metode baru dengan indikator sebagai berikut:
1. Calon anggota LSD adalah orang yang berpengaruh di masyarakat desa Suralaga (tokoh masyarakat atau pemdes) atau orang yang memiliki pengaruh sendiri terhadap suatu komunitas atau beberapa komunitas tertentu di desa Suralaga.
2. Calon anggota LSD adalah orang yang berpengalaman atau mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan dunia migrasi (TKI), dalam hal ini bisa mantan TKI atau bahkan anggota dari sebuah PJTKI.
3. Calon anggota memiliki komitmen yang tinggi untuk mengembangkan desa Suralaga dari segi apapun.
4. Yang tidak kalah penting anggota memiliki potensi dan kemampuan yang beragam serta motivasi yang tinggi yang tidak berorientasi pada uang.
LSD pun terbentuk pada bulan Nopember 2012 dengan ketua TURMAWAZI dan sekretaris H. ABD. AZIZ, SH, dengan jumlah anggota 27 orang terdiri dari 15 orang perempuan & 12 orang laki-laki. Strutur organisasi terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Divisi Humas, Divisi Pengembangan Keuangan, Divisi Pengembangan Anak & Gender, dan Divisi Advokasi dimana masing2 divisi memiliki anggota 5 orang. Dari 27 orang tersebut juga terrangkum 2 orang parafinance (pendamping pengelola keuangan BMI) yaitu Turmawazi dan Marhatimi dan paralegal (pendamping kasus BMI) yaitu H. Abdul Aziz dan Rauhul Nurin. LSD saat ini memiliki visi yang sederhana yaitu TERWUJUDNYA MASYARAKAT DESA YANG BERKUALITAS, BERMARTABAT DAN INOVATIF. Sebelum seluruh program berjalan, sebelumnya LSD telah melakukan pertemuan dalam rangka menguatkan kapasitas LSD (pendalaman tentang materi pengorganisiran masyarakat) yang juga bertujuan untuk menguatkan komitmen seluruh anggota LSD dalam melaksanakan visi dan misi LSD.LSD pun sudah memiliki beberapa program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang yang akan mencakup seluruh warga Suralaga khususnya BMI. Salah satu program utama (jangka pendek) LSD yaitu, LSD pertama-tama ingin memperkenalkan LSD beserta visi misinya ke seluruh masyarakat Suralaga. Hal ini dilakukan dengan mengadakan acara penghijauan (penanaman pohon) dengan tema “Suralaga Hijau” yang telah dilakukan pada bulan Desember 2012 lalu. Acara ini melibatkan 300 orang lebih dari unsur LSD tentunya, dan yang paling menarik adalah kemampuan LSD untuk mengumpulkan seluruh komunitas pemuda desa Suralaga (6 komunitas pemuda) yang masing-masing komunitas terdiri dari 30 orang lebih. Akibat terlibatnya pemuda yang begitu semangat mengikuti acara tersebut, tidak sedikit warga sekitar tempat penanaman pohon juga tertarik untuk ikut berpartisipasi dan ikut membantu menanam pohon sehingga acara yang semula mengalokasikan waktu setengah hari, bisa selesai dalam waktu ± 3 jam. Acara penghijaun ini juga tidak lepas dari dukungan Kades H.M Nasri Solihin dan beberapa staff yang secara langsung juga ikut berpartisipasi menanam pohon. Acara ini memberikan manfaat yang luar biasa terhadap promosi LSD Lombo’ Buak. Hal ini terlihat dengan banyaknya warga yang bertanya mengenai LSD dan misinya bahkan tidak sedikit juga warga yang datang langsunng mengunjungi sekretariat LSD di Dusun Telaga Tampat. Adapun setelah acara penghijauan, LSD juga bekerjasama dengan komunitas pemuda dalam mengadakan acara pentas musik menyambut tahun baru 2013 pada malam tahun baru, dimana acara ini juga melibatkan begitu banyak warga desa Suralaga.
Program LSD selanjutnya yaitu sosialisasi migrasi aman, hal ini terkait dengan misi LSD untuk mewujudkan migrasi yang aman di desa Suralaga. Program ini ditempuh dengan mengadakan kegiatan sangkep kampung migrasi aman bersama Dinas STT Lombok Timur yang dilakukan di desa Gelumpang. Acara ini dihadiri oleh 30 orang peserta daru unsur pemdes, mantan dan keluarga BMI serta anggota LSD. Namun sayangnya, acara ini dianggap masih belum terlaksana secara optimal karena kurang menjangkau seluruh warga desa Suralaga. Untuk itu, LSD akan melakukan nonton bareng video human trafficking dari MTV exit di Balai Desa, untuk lebih memaksimalkan lagi, LSD akan memutar video tersebut di saluran TV kabel desa Suralaga (tentunya dengan kerjasama LSD dengan penyalur TV kabel) yang sebelum pemutaran akan dilakukan pengumuman di setiap dusun untuk memutar chanel tertentu yang akan Menayangkan video tersebut. Untuk bulan februari DAN SETERUSNYA banyak program yang sudah direncanakan dalam rangka pemberdayaan komunitas menuju yang lebih baik. Untuk itu kami berharap do`a dan dukungan semua pihak, semoga apa yang kami rencanakan bisa berjalan lancer.