Satu lagi pahlawan devisa asal desa pengadangan kecamatan pringgasela kab. Lombok Timur, johan wahyudi dalam umur yang masih sangat muda 25 Tahun, pergi mengais rezeki pada tanggal 1 Januari 2013 dan pulang dalam keadaan tidak bernyawa pada tanggal 16 januari 2013, hanya berselang 2 minggu setelah pemberangkatannya ke malaysia johor, di malaysia meninggal karena tabrak lari , dia bekerja sebagai cleaning service jalan. Tidak jelas berangkat melalui PT apa kata tekongnya berangkat secara job pribadi tidak melalui PPTKIS, dimana dia di berangkatkan langsung ke agency malaysia tanpa adanya PAP(pembekalan akhir Pemberangkatan) , dan tidak jelas melalui PT apa, kalau kata orang – orang dia berangkat melalui borang.
Kisah ini sangat memprihatinkan Almarhum Johan wahyudi,S.Pd, sudah mendapatkan gelarnya pada desember 2011, satu tahun yang lalu wisuda di STKIP Hamzanwadi dengan bidang studi yang di ambil adalah Pendidikan Matematika, Sebelum berangkat almarhum ini bekerja di sawah nanam sayur dan sekali –kali juga sebagai buruh galian batu, sangat ulet, tekun dan penuh tanggung jawab terhadap anak dan istrinya, dia menikah 1 ½ tahun yang lalu dan baru memiliki seorang putri yang cantik berumur 8 Bulan, kata istrinya banyak firasat yang dia dapat sebelum berangkat, sering mimpi “ dalam mimpi itu di beritahu jangan berangkat kalau masih ada yang kamu kais rezeki di sini “ . Sebelumnya banyak memang yang menawarkan dia job di sekolah – sekolah, tapi dia tidak mau karena dia berpikir pendapatan orang job tidak akan cukup untuk menghidupi anak istri, Sudah lama memang dia berniat untuk ke malaysia , orang tuanya termasuk orang yang berada akan tetapi dia tidak mau hanya mengandalkan orang tuanya, karena dia orangnya mandiri.
Dia mendaftarkan diri pada tekong (istilah Sasak untuk menyebut calo atau midle man) sekitar 5 bulan yang lalu tepatnya agustus 2012, inilah salah satu bentuk pemberangkatan yang keliru, dan seakan tekongnya lepas tanggung jawab, dimana katanya almarhum tidak mendapatkan asuransi karena tidak berangkat melalui PPTKIS manapun, tapi Mahdin keluarga yang ada di Malaysia bersikeras untuk mengurus sendiri semuanya tanpa menunggu agency nya,karena kalau menunggu agency nya maka jenazah baru bisa di pulangkan 1 minggu lagi untuk itulah maka pemulangan jenazah di lakukan dengan swadaya yakni semua keluarga yang berada di Malaysia iuran sampai akhirnya terkumpul sekitar RM 3 ,000 untuk ongkos jenazah almarhum, jadi keluarga yang ada di sana mengumpulkan uang untuk ongkos kepulangan jenazah, karena kesannya agency malaysia ini sangat lambat menangani kasus ini, hingga membuat keluarga yang ada di malaysia bertindak sendiri dalam pemulangan jenazah almarhum.
Dan waktu jenazahnya sampai di rumah tidak ada di temukan dokumen selain dokumen pemulangan jenazah, kata keluarga yang ada di Malaysia, dokumen berupa pasfor masih di uruskan kaitannya akan di uruskan masalah asuransi pada agency yang ada di Malaysia.